Untuk menentukan sifat asam atau basa terdapat beberapa cara. Yang pertama dapat menggunakan indikator bahan alam. Bahan-bahan alam yang berwarna seperti bunga kembang sepatu, kulit manggis dan kunyit dapat digunakan sebagai indikator alami. Yang kedua dapat menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Dapat pula menggunakan indikator sintesis seperti fenolftalein, metil merah, bromtimol biru dan masih dsb.
Kemudian dengan mengukur pH. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan netral pH nya 7. Dalam pembelajaran, siswa acap kali melakukan praktikum penentuan asam basa. Namun dikarenakan ketersideaan indikator sintesis sering kali terbatas. Maka penggunaan indikator alami menjadi pilihan yang praktis dn mudah digunakan. Agar pembatasan masalah dalam praktikum ini memiliki ruang lingkup yang jelas maka pembatasan masalahnya adalah.
Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai marmer atau biasa disebut korosif.
Kata asam berasal dari kata latin yakni acetum yang berarti cuka. Terdapat banyak zat-zat bersifat asama sperti asam klorida dalam geteh pencernaan dilambung, asam asetat sebagai asam penyusun dalam cuka, asam karbonat yang memberikan rasa segar dalam minuman berkarbonat, dan asam sitrat yang dikandung dalam berbagai jeruk.
Kata basa alkali berasal dari bahasa arab alqali yang berarti abu karena memiliki sifat yang sama dengan abu. Basa merupakan zat yang memiliki sifat — sifat yang spesifik, seperti lilin. Banyak orang mengenali bau rangsang yang kuat dari basa amonia, lazim digunakan dalam bentuk larutan air dan berbagai cairan pembersih sebagai pemati hama.
Pengertian asam basa mula-mula dikemukakan oleh Arrhenius pada tahun Basa didefinisikan zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion-ion hidroksil OH- sebagai satu-satunya ion negatif. Teori asam basa Bronsted-Lowry Teori asam basa yang dikemukakan Arrhenius ternyata memiliki keterbatasan, yakni asam dan basa tidak hanya terdapat dalam pelarut air, tetapi juga terdapat dalam pelarut bukan air.
Jelaskan jawabanmu berdasarkan data-data yang kamu dapatkan dalam percobaan! Dan ketika dilarutkan dengan larutan asam air jeruk, air cuka akan menunjukan gejala dengan berwarna merah.
Kesimpulan Pada percobaan yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Bahwa air jeruk dan cuka bersifat asam, sedangkan air sabun dan air kapur bersifat basa. Indikator asam basa terbaik pada percobaan kami adalah ekstrak mahkota bunga sepatu karena ketika dilarutkan dengan larutan basa menunjukan gejala dengan perubahan warna menjadi hijau. Dan ketika dilarutkan dengan larutan asam akan menunjukan gejala dengan berwarna merah.
Suatu senyawa dikelompokan menjadi basa jika zat tersebut dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida OH. Secara umum senyawa basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mempunyai rasa pahit 2. Terasa licin jika terkena air, misalnya sabun 3. Dapat menghantarkan arus listrik konduktor 4. Jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida OH 5. Bersifat kaustik artinya dapat merusak kulit 6.
Dapat merubah warna indikator kertas lakmus merah menjadi biru 7. Memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilah pH suatu zat maka semakin kuat derajat kebasaanya. Sifat Asam Istilah asam berasal dari bahasa latin yaitu acetum yang berarti cuka. Zat yang bersifat asam antara lain : asam khlorida HCI , air aki asam sulfat dan pembersih porselin. Secara umum senyawa asam memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mempunyai rasa asam 2. Dapat merubah warna indikator misalnya kertas lamus biru menjadi merah 3.
Bersifat korosif terhadap logam 4. Dapat menghantarkan listrik konduktor 5. Memiliki nilai pH derajat keasaman kurang dari 7. Semakin kecil nilai pH suatu zat maka semakin kuat sifat keasamannya. Zat yang bersifat asam basa banyak terdapat dalam kehidupan sehari hari Asam sitrat, vitamin C tidak lain dari asam askorbat, asam asetat, yaitu cuka, asam karbonat dapat memberikan rasa segar dalam minuman ringan, asam sulfat untuk Akumulator.
Contoh basa : Amoniak untuk pelarut desinfektan. Soda api natrium hidroksida untuk membersihkan saluran bak cuci, alumunium hidroksida dan magnesium hidroksida untuk obat nyeri lambung. Asam dan Basa memiliki sifat — sifat yang berbeda, asam suatu zat yang rasanya asam, korosif bersifat merusak dan dapat merubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, sedangkan basa memiliki rasa pahit, licin kaustik dan dapat merubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Kunyit Daun pandan Kulit manggis VI. Langkah Kerja 1. Haluskan beberapa helai mahkota bunga, kunyit, daun pandan dan kulit manggis dengan menggunakan mortar dan alu. Saring campuran air tersebut. Ambil kira-kira 1 ml air dari ekstrak bunga, kunyit, daun pandan dan kulit manggis dan kemudian masukkan masing-masing dalam 2 tabung reaksi. Ke dalam tabung reaksi pertama, tambahkan beberapa tetes air jeruk dan tabung kedua dengan air detergen.
Kocok tabung tersebut dan amati perubahan yang terjadi. Data Pengamatan Warna Pada No. Analisis Data Indikator alami dapat menentukan suatu zat bersifat asam dan basa. Indikator ini terbuat dari ekstrak tumbuhan yang mempunyai warna mencolok, sehingga indikator dapat berubah warna ketika ditetesi larutan asam atau basa.
Jawaban Pertanyaan Pertanyaan : Berdasarkan percobaan di atas, air bunga atau bahan lain apakah yang dapat digunakan sebagai indikator yang baik? Jawaban : Ekstrak dari bunga, daun, kulit manggis dan umbi-umbian yang mempunyai warna mencolok.
Karena, bahan yang mempunyai warna mencolok tersebut mampu mengalami perubahan warna saat berada di lingkungan asam dan basa. Kesimpulan Selain dengan menggunakan indikator buatan, kita juga dapat menggunakan indikator alami untuk menentukan sifat zat. Selain itu, kita dapat dengan mudah untuk mendapatkan indikator alami. Daftar Pustaka M, Marina Anita. Kimia 2B. Bogor: Yudhistira Shakti, Yella.
Kimia Bilingual. Bandung: CV. Tujuan Percobaan Menentukan sifat asam-basa larutan dengan berbagai indikator. Lakmus merah merupakan indikator untuk larutan basa. Dan lakmus biru merupakan indikator untuk larutan asam. Reksi ionisasinya adalah sebagai berikut : Jika ke dalam larutan indikator kita tambahkan larutan asam atau basa, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan pada larutan indikator tersebut. Pergeseran ini megakibatkan perubahan warna dari larutan indikator tersebut.
Titik tengah dari perubahan warna itu terjadi jika jumlah HIn dan jumlah In - berimbang, yaitu. Nilai pH larutan terdapat pada skala pH meter. Pengukuran pH larutan dengan menggunakan pH meter adalah lebih akurat dibandingkan dengan indikator lain. Tabung reaksi 2. Pipet tetes 3. Kertas lakmus 4.
0コメント